SWASEMBADA SAYUR

Bismillah


Bukankah Dia (Allah) yang menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan air dari langit untukmu, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun kebun yang berpemandangan indah. Kamu tidak akan mampu menumbuhkan pohon pohonnya. Apakah disamping Allah ada Tuhan (yang lain)? Sebenarnya mereka adalah orang orang yang menyimpang dari kebenaran. Q.S An Naml:60

Dan kepada kaum stamud kami utus saudara mereka sholeh. dia berkata" wahai kaumku! sembahlah Allah, tidak ada Tuhan bagimu selain Dia. Dia telah menciptakanmu kamu dari bumi(tanah) dan menjadikanmu pemakmurnya karena itu mohonlah ampun kepada-Nya kemudian bertobatlah kepada-Nya Sesungguhnya Tuhanku sangat dekat rahmatnya dan memperkenankan (doa hamba-Nya) (Q.S Hud :61)

Maka aku berkata (kepada mereka) Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu. Sungguh Dia Maha pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu. Dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai sungai untukmu. (Q.S) Nuh : 10-12)

Teman-teman, 
Pengalaman berkebun saya belumlah seberapa, karena saya masih terbilang "bayi" dalam berkebun. Swasembada sayur juga bukanlah hal yang luar biasa, karena toh banyak yang sudah melakukannya. 

Saya hanya melakukan apa yang semestinya bisa kita lakukan saja. Saya hanya ingin berbagi sensasi nikmatnya swasembada sayur. Nikmatnya punya kulkas alami yang selalu memproduksi sayur segar dan sehat. Tinggal petik petik tanpa harus ke pasar atau ke warung atau menunggu tukang sayur lewat. Hemat waktu, dan biaya tentunya. Sayurnya dimakan juga terasa manis dan enak tanpa merasa was was terhadap kontaminasi pestisida.

Maka saya beranikan diri untuk share tips swasembada sayur ini. 

1. Mulai dari niat. 

Dari 'Umar Radhiallahu 'anhu, bahwa Rasulullah saw bersabda. Sesungguhnya amal itu tergantung niat. Dan seseorang itu mendapatkan sesuai dengan yang diniatkannya. (H.R Bukhari Muslim)

Idealnya, berkebun  dan swasembada sayur hendaklah diniatkan hanya karena Allah Ta'ala saja. Sebab, niat yang baik yang dibangun diatas dasar yang kuat akan membuat kita mampu untuk beristiqomah/konsisten, sabar dan ikhlas untuk berikhtiar, dan terus menanam. Konsisten untuk terus memakmurkan bumi yang merupakan salah satu tugas kita untuk dihadirkan ke dunia. Jadi aktifitas berkebun bukan hanya sekadar menanam, menikmati hasil dan merasakan manfaatnya, but lebih dari itu, Lillahi Ta'ala.

Jika niat berkebun dan swasembada sayur hanya diawali dengan keinginan untuk memiliki kebun organik yang hijau hijau rimbun, next, kalau mau sayur tinggal petik petik maka tatkala ditimpa "ujian", boleh jadi semangat akan menguap. Sehingga beralasan, "Saya tidak mampu menanam, saya tidak berbakat." Selanjutnya lupa belajar dan mengkaji kesalahan dalam prosedur menanam. Atau lupa diri ketika panen melimpah atau sebaliknya ketika tak ada satupun yang tumbuh lupa bahwa Allahlah yang menumbuhkan segala sesuatu yang hidup di bumi ini seperti yang temaktub di Q.S An Naml:60 diatas.

2. Istighfar

Niat yang baik yang dibarengi dengan istighfar dapat menyuburkan kebun, seperti janji Allah dalam surat nuh 10-12.. Sehingga keberhasilan berkebun tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan tubuh dan mental kita tapi juga bermanfaat buat segenap alam, buminya Allah.

3. Action

    Niat dan istighfar saja kalau belum action, toh belum jadi kan? Maka mari mulai mengerjakan dan mengambil tindakan menanam. Kalau saya mulai dari mengangkut tanah sedikit demi sedikit dari KATO, karena ditempat saya mungil tiada tanah layak tanam. Lokasinya cuma sekitar 3x3 meter saja.

4. Pilah sampah

    Mari mulai memilah sampah juga. Pisahkan sampah kering dan sampah basah. Saya punya lima kategori sampah (wah banyak bangeet :)) . Ngga repot kok, kalau sudah terbiasa. Ada sampah kertas, sampah plastik, sampah  bekas minuman/makanan sekali pakai, sampah basah seperti kulit bawang, kulit buah,sisa potongan sayur, sisa makanan dll, dan sampah tulang belulang :) 

5. Buat kompos

Dari sampah basah, bahan bahan sisa masak didapur, bisa dibuat kompos. Cara membuat kompos anti repot nibet tulis di disini

6. One bite at a time

Gigik saketek saketek. Kerjakan sedikit demi sedikit. . Kandangin waktunya. bikin target, misalnya satu jam saja. Kalau sudah satu jam, belum selesai ya berhenti. Sambung lagi di jadwal berikutnya. Jangan diborong semua di satu waktu, dari pagi sampai siang atau bahkan sampai sore, karena sangat bersemangat. Belum berhenti kalau belum selesai, sehingga pekerjaan lain jadi terbengkalai, berabe kan? :)

7. Jadwal

Buat jadwal berkebun. Misalkan  sekali seminggu. Kalau saya memilih hari Jumat pagi selama satu jam. Adapun dihari lain kita cukup menyiram saja kalau  memang perlu disiram. Dan itu hanya butuh waktu 10 menit saja.

8. Konsisten

Konsisten mengerjakan setiap ikhtiar demi swasembada sayur. 

9. Tanam sayuran yang disukai keluarga.

Kenapa? agar semangat kita menanam tetap terjaga. Sayur yang kita tanam tidak terbuang sia sia. 

10. Panen dan Berbagi

Masyaallah, ....nikmatnya panen. Sungguh nikmat pula berbagi.



Sumber : * Kuwapp Rumbel berkebun IIP Jakarta.

              * Pengalaman pribadi berkebun di pekarangan mungil


---------------------
Tanah Mati, 13 November 2017
Betty, sang Pembelajar





Comments

Popular posts from this blog

CIRCLE BERNAS #1

REVIEW JOURNAL #7 ApresiAKSI

TEAM BUILDING