SELF CELEBRATION

Bismillahirrahmanirrahim

  1. Bukankah Kami telah melapangkan dadamu (Muhammad) 

  2. dan Kami pun telah menurunkan bebanmu darimu 

  3. yang memberatkan punggungmu 

  4. dan kami tinggikan sebutan namamu bagimu

  5. Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan 

  6. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan

  7. Maka apabila engkau telah selesai dari sesuatu urusan tetaplah bekerja keras untuk urusan yang lain 

  8. dan hanya kepada tuhanmulah engkau berharap 

(Q.S Al Insyirah 1- 8)


🌸🌸Aha Moment🌸🌸

Alhamdulillah wasyukrulillah, sudah berada di kelas-kelas idaman setelah berproses sedemikian rupa-rupa warna,haha . Pencapaian kemajuan diri ditengah kesibukan berbagai aktifitas kerumahtanggan, aktifitas belajar, berbagi dan berkarya.

Awal yang baik, bismillah. Ini hadiah ulang tahun dari dan oleh diri sendiri haha ....yeeay.πŸ‘πŸ‘πŸ‘September nan punya banyak cerita,  juga bertepatan dengan awal bulan hijriah, Muharram. Masyaallah. 

Beroleh tiga ijazah di awal September tahun ini, hal yang luar biasa buat aku sendiri. Belajar di tiga kelas yang kebetulan waktunya bertepatan sama. Masing masing ada tugas harian yang menuntut konsistensi dan persistensi tinggi. Kalau dirasa dan dipikir bakalan jauh panggang dari api. Andai sekolah formal ini sudah masuk S berapa ya? πŸ˜…

Hmm....Hatiku berbunga bunga, seperti surat-surat cinta, eeaaa. 

Merayakan kemajuan adalah menguatkan momentum, fokus pada keberhasilan. Fokus  merayakan kemajuan walau sekecil apapun, karena ia akan mengeluarkan hormon endorphin dalam diri 

Merayakan kemajuan sama dengan menarik energi baru. Memberikan apresiasi pada diri sendiri sebagai wujud dari syukur. Bersyukur atas kemajuan yang telah diperoleh walaupun hanya kecil dan sedikit. Tersebab mengapresiasi kesuksesan demi kesuksesan kecil lama lama akan menjadi besar, insyaallah. 

Seseorang tidak akan bisa mensyukuri dan mengapresiasi yang besar, kalau tidak bisa mengapresiasi yang kecil. 

Namun, merayakan kesuksesan dan kebahagiaan tidaklah boleh berlebihan, karena itu akan mengurangi energi. So, rayakan dengan secukupnya saja.

🌸Bunda Cekatan🌸

Kelas Bunda Cekatan (6 bulan) adalah tahapan belajar ketiga di kurikulum Institut Ibu Profesional, setelah lulus kelas Matrikulasi (3 bulan), Bunda Sayang (12 bulan). 

Sistem belajar yang dikemas apik berupa proses metamorfosis sempurna kupu-kupu. Ada sistem gugur di setiap tahapnya kalau tidak tuntas menyelesaikan tantangan. 

Saya menikmati setiap kejutan yang disajikan bundo Septi dalam play ground bunda cekatan, mulai dari tahap telur telur, ulat ulat, kepompong, dan kupu kupu. 

Prosesnya tidak hanya bermanfaat buat saya pribadi, tapi juga buat anak anak dan keluarga.

Terima kasih tak terhingga saya haturkan pada Bundo Septi  dan Mak Ika, sebagai fasilitator dan co fasilotator yang mengampu dengan sangat keren perkuliahan bunda cekatan ini. Jazakumallahu khairon katsiro. 

Terima kasih juga buat semua teman teman sekelas, keluarga pecinta Alqur'an, buddy, mentor dan mentee yang berasal dari berbagai IP regional diseluruh Nusantara, Asia dan Non Asia, Maasyaallah. 

Kadang serasa mimpi bisa lulus sampai tahap akhir ini. Banyak tantangan yang muncul di setiap prosesnya. Alhamdulillah kupu kupu cantik menjelma juga. 

Qadarullah, saat perkuliahan fase kupu-kupu, Si Tengah  jatuh sakit. Proses mentoring sebagai mentor Homeschooling, dan mentee Alqur'an saya lakukan ditempat tidur sambil merawat ananda. Kemudian bolak balik ke rumah sakit sampai dirawat inap juga😭. Wisuda meriah on line juga saya ikuti sembari  berbagi waktu dan perhatian pada si tengah yang dirawat di Rumah Sakit waktu itu. Subhanallah.


Tak disangka tak diduga ada kejutan istimewa dari Kahima, kalau saya terpilih sebagai mahasiswa yang mengumpulkan jurnal lengkap dan tepat waktu, Alhamdulillah.


🌸SOMK (Sekolah on line Muslim Konselor)🌸

Beberapa hari sebelum saya dapat informasi tentang SOMK (Sekolah On line Moslem Councelor), Aisyah putri sulung saya yang homeschooler bilang kalau dia mau ikut magang psikologi di Bandung. Saya masih kurang faham dengan ilmu psikologi itu. 

Alhamdulillah "murid siap guru datang" sementara saya siap belajar, informasi SOMK justru muncul di beranda facebook saya. Tanpa pikir panjang langsung saya daftar ikut SOMK. 

Jadi saat anak belajar  di magangnya, saya juga ikut belajar di SOMK. So, ngga bego2 amat saya kalau diskusi bersama anak.😍 Kelas-kelas awal SOMK ini saya ikuti dalam keadaan nikmat terbaring sakit selama sebulan lebih. Alhamdulillah 'ala kulli hal.

Doeloe, saya pernah mendengar bahwa ilmu yang sering terpapar paham Barat adalah ilmu parenting dan psikologi,(wallahu a'lam) namun lewat SOMK saya jadi lebih tahu tentang konseling yang Islami, alhamdulillah.

Alhamdulillah, dari pertama bergabung saya sudah yakin SOMK adalah tempat belajar yang keren, dibimbing oleh bunda Djauharah yang maasyaallah luar biasa. Beliau seorang psikolog dan konselor yang telah berpengalaman lebih dari 35 tahun. Master Tekhnologi Pendidikan, Konsultan Pendidian, Terapis, Trainer Motivator dan inspirator menciptakan model sistem pendidikan Bunyan. Beliau juga pernah belajar SEFT, belajar di Ma'had Al Hikmah Jakarta, dan LIPIA Jakarta, dimana saya juga salah satu almamaternya (berasa sejodoh deh :)). Beliau juga seorang hafidzoh alqur'an 30 juz, saat usia 70 tahun masyaallah. 

Finally, bisa lulus dengan predikat maksimal di SOMK ini, merupakan nikmat yang luar biasa. Bisa hadir di kelas setiap hari (Senin-Jumat) selama lima bulan,  tanpa absen kecuali hanya 2 hari aja, kalau ga salah. Terus bisa mengerjakan tugas berupa resume materi setiap hari, ditambah dua buah tugas resume buku sehingga lulus dan berhak ikut tergabung di majelis alumni SOMK, maasyaallah.


🌸Kelas Alqur'an🌸

Saya mempunyai keinginan yang kuat untuk selalu berinteraksi dekat dengan Alqur'an. Namun,  kesibukan harian seringkali melenakan. 

Berkali kali membuat komitmen dengan diri sendiri, berkali kali pula lengah dan dilanggar. 

Berusaha mencari teman, berkumpul dan berniat untuk merealisasikan mimpi yang sama, but kadang hanya semangat di awal saja. 

Sampai suatu hari di bulan September 2018, saya bulatkan tekad untuk bergabung dengan sebuah sekolah khusus Alqur'an. Alot juga diskusi dan proses perizinan dengan Uda. Beliau beralasan, 

"Kamu sudah belajar di berbagai Dauroh Alqur'an, sudah belajar di Ma'had Almadaniy, Ma'had Alhikmah, sudah pula kuliah di LIPIA. Sekarang saatnya kamu praktekkan semua ilmu itu."

"Da, sudah puluhan tahun diusahakan belum juga bisa tuntas alqur'annya. Mohon izin Da, please."

Akhirnya dengan tersenyum beliau memberi lampu hijau. Bahkan beliau pula yang seringkali berjasa untuk antar jemput ke tempat belajar. Menjadi partner diskusi, berdebat dan bertengkar πŸ˜…. Thank you my lovely hubby.❤️

Bulan berikutnya, November, kelas dimulai. Kelas Tahfidz itulah yang saya incar. Namun ternyata tak bisa ujug-ujug langsung masuk kelas tahfidz. Harus mulai dari kelas Tahsin level 1, 2,3 dan 4. 

That's OK, bismillah. Saya mulai belajar dan juga mengamati, dong, hehe. Ketika menerima buku panduan, langsung saya tamatkan membaca dan berlatih dengan suara nyaring sampai tamat. Dua kali pertemuan di level satu, saya mohon untuk bisa ikut ujian naik tingkat level 1. 

Alhamdulillah lulus, dan pekan berikutnya boleh langsung ikut ujian naik tingkat level 2. Alhamdulillah lulus lagi dan saya harus ikut belajar di level 3. Ini level untuk belajar teori dan matan tajwid Imam Aljazary. Tiga bulan lamanya belajar di level 3. 

Setelah lulus ujian tingkat, maka masuk ke kelas tallaqi 30 juz alqur'an. Hmm luar biasa. Maka nikmat Tuhan yang mana yang kamu dustakan? 

Kurang lebih setahun lamanya tasmi' alqur'an tiba saatnya wisuda. Ujian munaqosah layaknya sidang skripsi….oh..deg degan. Bacaan Alquran,  semua teori tajwid dan matan Aljazary diuji. 

Namun, ujian lain  yang ada dihadapan mata. Merawat ananda yang masih terbaring di Rumah Sakit. Tambahan lagi ini semua terjadi dimasa pandemi yang tantangannya makin berlipat. 

Notifikasi latihan ujian dari ustadzah selalu masuk ke ponsel. Tiada satupun bisa aku hadiri. 

Sudah kuputuskan untuk mengundurkan diri saja, toh sejatinya aku sudah tamat kok. Ujian dan wisuda hanya formalitas saja, begitu aku menghibur diri. 

Lagi lagi diluar dugaan, ustadzahku memotivasi dan menguatkan bahwa aku bisa ikut ujian dan wisuda. Kemudahan demi kemudahan juga ditawarkan. Maasyaallah.

Aku diperbolehkan hadir saat sudah bisa datang saja. Setelah beroleh izin ananda dan kira kira sudah bisa ia ditinggal. Jadi tidak harus seperti peserta wisuda yang lain harus hadir jam 07.00 pagi dan pulang sore sekitar asar. 

Alhamdulillah saat saya datang, langsung dipersilahkan naik ke panggung dan mesti siap tampil membaca alqur'an menjawab soal soal ujian. Setelah selesai saya langsung pamit pulang. Dan tidak sempat menyimak hasil wisuda. 

Fa inna ma'al 'usri yusro. Inna ma'al 'usri yusro . Maka sungguh bersama kesulitan ada kemudahan. Sungguh bersama kesulitan ada kemudahan. 

Dapat kejutan ketika menerima ijazah, predikat mumtaz tertera di sana. Alhamdulillah.

Biiznillah, dapat menyelesaikan kelas-kelas dengan high energy ending. Maasyaallah. 

Berani berkisah bukan untuk berbangga, namun hanya berharap semoga ada yang terinspirasi. Sebab, segala sesuatu yang kita miliki bila tidak menjadikan kita lebih dekat kepada Allah, dan menjadi bekal kita untuk menghadap Allah, maka semua itu bukanlah menjadi bukti kecintaan Allah kepada kita. Wallahu a'lam bishshowab.


🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Tanah Mati, Jumat 23 Oktober 2020.


Comments

  1. MasyaAllah uni... Ada ujian sakit di setiap kelas dan mampu melaluinya dengan nilai terbaik. Sungguh teladan terbaik. πŸ’•πŸ’•πŸ’•

    ReplyDelete
  2. Proud of you uni 😍😊

    ReplyDelete
  3. tetap menjaga komitmen pada apa yang sudah di pilih ,,, Barakallah uni

    ReplyDelete
  4. Barokalloooh sahabatku Betty Fathonah.t

    .ndak ciat ciat rasa di jantunghatiku....bangga,haru,arok,salut,dua jempol buatmu sist,,,semoga istiqomah dear....

    ReplyDelete
  5. MasyaAllah uniiii.. aku terinspirasi.. mau berguru.. baru tau klo uni alumni LIPIA.

    ReplyDelete
  6. Ninggalin jejak disini dulu ah...
    Masyallah.... Tabarakallah uni...

    Jadi penyemangat sekarang nih. Lagi sakit juga terus manjat chat dan klik link blog uni. Berasa dapat booster banget. Bagaimana pun kondisinya, namanya belajar musti totalitas.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

CIRCLE BERNAS #1

REVIEW JOURNAL #7 ApresiAKSI

TEAM BUILDING