Posts

MAK SURAIDA

Image
Suatu hari, diakhir tahun 2008 Mak Suraida sudah hadir duluan di sekolah belakang, gedung pinjaman bekas kantor kehutanan. Beliau duduk sendirian di emperan teras sekolah sambil menunggu teman-teman yang lain datang. Sekolah masih terkunci. Ketika aku datang, beliau berdiri sambil berseru, " Lai kau tarimo den gaek iko jadi murik kau ,Ibet? Beliau merayu seraya berkata lagi, " Ciek anyo kito ko, kito samo-samo Picancang, cucu den kau, " Beliau lantas tersenyum sambil memperlihatkan giginya yang tinggal dua, satu diatas sebelah kiri,dan satu lagi dibawah sebelah kanan. Namun senyum itu saudariku tetap mempesona, mungkin karena terpancar dari ketulusan dan kebeningan hatinya. Beliau berkata lagi " Nenek kau dibawah den umuanyo, bakakak nyo ka den, sampai amak kau bakakak pulo ka den ".

WHY HOMESCHOOLING?

K ami sekeluarga mengenal istilah H omeschooling atau Home Education pada bulan Mei 2005, ketika harian Kompas memuat liputan berita utama tentang praktisi Homeschooling di Indonesia. Kami baru melaksanakannya dengan sadar mulai Januari 2007 . Walaupun pada hakekatnya semenjak si sulung masih dalam kandungan, bahkan kala proses perjodohanpun secara tidak sadar proses Home Education sudah diterapkan juga. Sebab sebagai orang tua tidak ada sebenarnya yang istimewa yang kami lakukan dengan proses Homeschooling/Home Education . Kami hanya melaksanakan apa yang semestinya orang tua lakukan terhadap anak-anaknya.

HOMESCHOOLING EMAK

          Pengalaman selalu menarik untuk dibaca, karena pengalaman adalah guru yang baik, tidak hanya bagi yang mengalaminya sendiri tapi juga bagi orang lain, kalau yang mengalaminya dapat berbagi cerita atau menuliskannya. Selalu ada pembelajaran dan hikmah untuk setiap jalan yang ditempuh sesorang.Hikmah akan sangat berkesan tersebab jalan yang ditempuh penuh perjuangan. Banyak orang yang terus berada dan bertahan di zona aman dan nyaman sebagai safety player tak berani menantang arus dan mengambil resiko serta mengambil keputusan yang berbeda walaupun zona aman tersebut bertentangan dengan keinginan dan hati nurani. Tidak begitu dengan keluarga kami, dan banyak keluarga lain yang memilih homeschooling. Risk taker, barangkali itu julukan yang tepat. Kami lebih mengambil resiko untuk suatu hal yang diyakini mempunyai kemashlahatan yang lebih baik Keinginan saya yang kuat untuk berbagi, serta menjawab berbagai pertanyaan dan rasa penasaran banyak orang tentang  homescho

JEJAK MATEMATIKA

      Manut Guru “Kamu mau melanjutkan kuliah dimana?” tanya Bu Sisfa ketika kami berjalan beriringan di koridor kantor sekolah. Bu Sisfa adalah guru PSPB di SMA dimana aku sekolah. “Saya mau ngambil Bahasa Inggris di IKIP,Bu” jawabku. “Lho kenapa Bahasa Inggris?  Emang kamu jurusan apa?” “Saya biologi Bu”jawabku. “Kalau kamu jurusan IPA sebaiknya kamu pilih jurusan IPA. Ngapain kamu sudah capek-capek belajar IPA terus ngga bermanfaat ilmunya,” saran bu Sisfa panjang lebar.

SENTUHAN HIDAYAH

  Kalaulah beriman penduduk suatu kaum, maka Allah akan melimpahkan rahmat/rezki dari langit dan bumi. Alangkah indahnya hidup dalam cahaya Islam. Wajah-wajah penuh senyuman. Ucapan salam bertebaran dimana-mana, dijalan, di warung, dirumah, di mesjid, dilapangan, dan dimana saja. Ibu-ibu, remaja putri, anak-anak perempuan, semuanya menutup aurat dengan jilbab yang rapi. Anak-anak rajin ke mesjid dan mushalla  untuk belajar Alqur'an. Azan selalu berkumandang setiap waktu shalat wajib tiba. Masjid-masjid penuh dengan jamaah. Bumi juga penuh berkah. Janji Allah memang pasti " Kalaulah beriman penduduk suatu kaum, maka Allah akan melimpahkan rahmat/rezki dari langit dan bumi. Kala itu durian berbuah melimpah. Durian Kuranji waktu itu sungguh terkenal enak. Harganyapun mahal. Manggis juga berbuah lebat sekali. Manggis dengan kualitas super dihargai dengan sangat tinggi perkilonya. Warga Kuranji hidup makmur. Peredaran uang meningkat. Daya beli masyarakat menjadi semakin tinggi

PROLOG

Kusyukuri setiap langkah perjalanan hidup yang telah kutapaki. Selalu ada pembelajaran dan hikmah untuk setiap jalan yang ditempuh.Hikmah akan sangat berkesan tersebab jalan yang ditempuh penuh perjuangan. Berulang kali dihadapkan pada  dua pilihan sulit. Tak ada pilihan terbaik kecuali tunduk tafakur sujud menghinakan diri pada Allah Azza wa Jalla. Mengakui kelemahan dan  kepapaan diri sembari pasrah bersandar ikhlash padaNya. Wallahu raufun bil ‘ibaad. Laa yadhurruhu syaian fil ardhi wa laa fissamaa’.

DREAM

Saudaraku, ini adalah seuntai catatan sebelum  perjalanan ruhiah ke tanah suci, nan syahdu dan mengharu biru. Betapa dhoifnya diri ini, namun kasih sayang Allah begitu luas.Betapa sangat  terasa Allah begitu dekat, pertolongan-Nya begitu nyata, tarbiah dan hikmah-Nya langsung terasa tanpa perantara. Tak pelak, telunjuk langsung di hadapkan ke diri, betapa tak boleh lagi ada jenak yang terbuang sia-sia di setiap nafas yang hela menghela.