KELUARGA PECINTA ALQURAN

❤️Keluarga Pecinta Alqur'an❤️

Allah akan selalu mempertemukan kita dengan orang yang sesuai dengan  kecendrungan hati kita.

Alhamdulillah pekan ini di kelas Ulat-ulat Program Bunda Cekatan Institut Ibu Profesional, kita dipertemukan dan berkumpul dengan keluarga keluarga kita. Setelah sebelumnya berpetualang di Jungle of Knowledge. Terus menjelajah masuk goa bagai 😃

Makan besar dan ngemil aneka cemilan ueenak di hutan sampai gendut kekenyangan.
Tiba saatnya bertemu dan berkumpul dengan keluarga.

Dari 40 daftar keluarga yang ada, awak mupeng semuanya.❤️ Rasanya semua ilmu di tiap keluarga menarik dan diperlukan. But, harus berani bilang "menarik tapi awak tidak tertarik" 🤩

1 Agama Kepala Keluarga : Farahdiba
2 Bahasa Kepala Keluarga : Ika Nurmaya
3 Bermain Bersama Anak Kepala Keluarga : Raisa Dea
4 Bisnis Kepala Keluarga : Ismi Novianti
5 Cooking Kepala Keluarga : Riyadlotus sholichah
6 Counseling & Couching Kepala Keluarga : Titik Maryani
7 Desain Kepala Keluarga : Kishartati
8 Driving Kepala Keluarga : Ratna Sari Dewi
9 Entrepreneurship Kepala Keluarga : Dian Vijayanti
10 Finansial Kepala Keluarga : Indah Pratiwi
11 Fotografi-videografi Kepala Keluarga : Rahmah Chemist
12 gizi anak Kepala Keluarga : Rani Apriyanti
13 Home Schooling Kepala Keluarga : Fitri Meilawati
14 Ilmu Pengetahuan Umum Kepala Keluarga : Eka Rizki Indriyani
15 Kecantikan Kepala Keluarga : NIMAS ZAHROTUL AYNIYAH
16 Kerumahtanggaan (Bebenah, food preparation, kitchen) Kepala Keluarga : Esti Darmawati
17 Keterampilan Kepala Keluarga : Rowfi Fitriana 
18 Komunikasi Kepala Keluarga : Rasmi Widya Rani
19 Lainnya Kepala Keluarga : Asri Diana Kamilin Qoffal
20 Literasi Kepala Keluarga : Andriani Lestari
21 Manajemen Kepala Keluarga : Dewi Fitriana
22 Manajemen Belajar Kepala Keluarga :  Husna Amalya Melati
23 Manajemen emosi Kepala Keluarga : Aisyah Fitriana
24 Manajemen Gadget Kepala Keluarga : Linda Kurniawati
25 Manajemen Ruhiyah & Ibadah Kepala Keluarga : Renny Oceanita Nasution
26 Manajemen Waktu Kepala Keluarga : Nur Laila
27 MPASI dan Laktasi Kepala Keluarga : Ariyantika Wulandari
28 Parenting Kepala Keluarga : Tamia Dian Ayu
29 Pecinta Alquran/tahsin/tahfidz Kepala Keluarga : Siti Rochmatuniyah
30 Pendidikan (anak, abk, fitrah) Kepala Keluarga : Ivorie Rahiema Verandra Asyigah
31 Portofolio Anak Kepala Keluarga : Himmatul Mardliyah
32 Public Speaking Kepala Keluarga : Imaniar Prastiwi
33 Sastra Kepala Keluarga : Rian Andini
34 Seni, olah raga, herbal dan Kesehatan  Kepala Keluarga : Deasy Irawati
35 Suistainable Living ( Berkebun, pilah sampah, komposting, zero waste) Kepala Keluarga : emiria letfiani
36 Talent Mapping Kepala Keluarga : Rima Melanie Puspitasari
37 Teknologi Kepala Keluarga : Andriyani
38 Traveling Kepala Keluarga : Khotimatus Sa'diyah
39 Tutorial Kepala Keluarga : Yuanita Andhina
40 Web-blog-SEO Kepala Keluarga : uminyaaltair

Ingat peta! Bawa peta! Lihat peta agar tak tersesat di hutan belantara ilmu pengetahuan, begitu petunjuk bunda guru. Fokus dan tetap fokus pada apa yang sudah direncanakan. 

Bismillah, awak pilih "Keluarga Pecinta Alqur'an" (nomor 29). Keluarga yang rasanya gue banget. Keluarga yang awak idamkan sejak lama. 😊

Mbak Niyah sang KK nan gercep telah membuatkan rumah buat para anggota keluarga tercinta. Masyaallah, rumah nan sejuk penuh tawadhu' dihuni oleh ukhties yang kuat interaksinya dengan Alqur'an. (Aamiin) 

Para pembelajar dan penghafal alqur'an. Ada yang berjuang belajar Tahsin, perbaikan bacaan sesuai tajwid, Ada yang berjuang Tahfidz, menghafal juz 30, 2 juz, 3 juz, dst, bahkan ada yang sudah hafidzoh 30 juz. Tabaarokallah  (Terasa sekali receh awak)😔

Ada yang berjuang menemani proses belajar alqur'an dan menghafal ananda.  Masing masing ananda beragam pula tipe menghafal dan gaya belajarnya. 

Kita saling berdiskusi dan berbagi pengalaman suka suka berinteraksi dengan Alqur'an. Keinginan belajar apa yang ingin diprioritaskan awwalan. Apakah Tahsin, Tahfidz, Terjemah, Tafsir, Tadabbur dst.  Juga memilih nama keluarga dan ambassador keluarga untuk tampil live di facebook group. 

Sesuai dengan cara memilih imam shalat, maka pilihan jatuh pada ukhti yang hafalannya paling banyak. Beliau adalah almukarromah ukhti Fathiya.💕💕


#janganlupabahagia
#jurnalminggu3
#materi3
#kelasulat
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#InstitutIbuProfesional
-----------------------

Diantara yang juga didiskusikan dalam grup WA Keluarga Pecinta Alquran yang menurut saya perlu dicatat adalah sebagai berikut.



Apakah teman2 sudah pernah belajar tahsin, jika iya metode apa yg pernah dipelajari
2. Apakah teman2 sudah memahami kaidah ilmu tajwid, jika belum.. pada bagian apa yang ingin di mantapkan?
3. Apakah temaan2 sudah pernah mengikuti program menghafal..? Jika iya.. metode apa yg pernah diikuti?
4. Apakah teman2 sudah memiliki hafalan..? Jika iya brp juz..?
5. Apakah teman2 memiliki target hafalan ? Jika iya brp juz dan brp lama?*dalam  masa buncek ini. (Mbak Niyah, Kepala Keluarga)

Selanjutnya Bu KK meminta kita anggota keluarga untuk mengisi 
Form Anggota Kelurga Pecinta Alquran untuk menentukan ambassador yang akan dipilih untuk tampil live berbagi makanan kepada para pembelajar lainnya.

 Dan ini link response nya. Response Anggota Keluarga Alquran

Anggota keluarga berharap grup ini akan terus ada untuk mensupport dan berbagi banyak hal tentang Al Quran. Ada yang berminat pada tahfidz, tetapi kesulitan memperoleh teman baik ofline maupun online. Karena itu berharap bisa belajar banyak disini, dan memperoleh bekal untuk mendampingi anak menghafal al quran.

Ada juga yang berharap, rumah ini bisa menjadi tempat saya untuk belajar mengetahui isi kandungan al quran. Masyaallaah, kujadi terharu🥺🥺🥺
Saling bergandengan ya Mba @⁨iis_istinganatul⁩ 🤝🏻🤗

Semalam sebelum tidur, sempat diskusi tentang ini sama suamik, gak disangka2 dapat rezeki dari Allah, diberi kesempatan baik tuk berkumpul sama teman2 IIP yang sama2 berjuang jadi pecinta quran..semoga Allah ridhoi langkah kita..🥺Aamiin Yaa Robb
( mba Lowita)
Ada keluarga pecinta Al Quran rasanya seneng banget.. Seoalah jawaban dari doa² saya, memperoleh tempat belajar Al Quran.

Ninis Puspita berbagi tentang 3T + 1 M

Saya membersamai 2 putri..Yg nomer 1 sedang menyelesaikan juz 29 kelas 2SD Yg no.2 sampai di surat Al-Fajr kelas TKA



Metode yg saya pakai adalah 3T+1M. Krn 2 anak saya termasuk anak auditory. Yg no.1 auditory:visualnya= 70:30 Yg no.2 90% auditory

*tentang 3T+1M*
1. Memlih kepala sekolah yg hafalannya paling banyak >>  Banteng kekar
2. Memulia proses
*T yg pertama*
Talqin atau tasmi
Jd secara bergiliran kami membacakan ayat perayat. Anak mengikuti,mengulang 5x per ayat. Dan bergantian anak menyetorkan hafalan kami meninyimak

*T yg kedua*
Tafahhum
Mengahafal dgn memahami arti. Ini lebih utk kami 2 orang dewasa di rumah. Kalau utk anak2 ini kami gunakan ketika membaca ayat2 yg hampir mirip Spt surat Al-Kafirun. Jadi kami berikan artinya agar mereka mengerti perbedaan kata2nya.

*T yg k'3*
Tikrar = mengulang2
Kami lebih memilih melakukan kegiatan ini diwaktu antara magrib dam isya. Jika weekday saya melakukan dgn anak2,,ketika weekend ditambah dengan banteng kekar

*M yg menutup*
Murojaah
Ini dilakukan mandiri oleh kami dan putri pertama kami.

*Pemberian reward*
Kami membuat visualisasi pencapaian surat apa yg kami baca dengan menempelkan bintang2 di angkasa tahfidz...
Banteng kekar itu sebutan utk suami saya mbak. BApak gaNTENG KERen berKARisma
Eh ternyata singkatan yang asyiiik 😄

Karena ada kakaknya,secara otomatis ikut menghafal. Sama halnya ktika anak sering diajak sholat magrib&isya berjamaah ke masjid sama bapaknya...
Seringnya mendengar surat Al-Fatihah lama2 anak2 akan hafal sendiri...

Kakaknya sering menghagak dgn suara lantang di kamar,adeknya mendengar lama2 mengikuti...

Emaknya howar hower mreka cuek2 aja. Begitu bapaknya sedikit bicara tegas,mereka lsg mengkerut.. Maka butuh sosok yg disegani...Jadi ketika di akhir pekan kami melakukan kontes menghafal...Kakak sampai mana Adek sampai mana Ibu sampai mana Bapak sampai mana. Semua ada progressnya.. Krn anak2 menghormati bapaknya

[2/2 15.29] +62 856-1205-699: Saya sering dengerin murotal mbak...
Rutin ikut bapaknya ke masjid...
Cuma.itu aja mbak.. G pernah nyuruh hafal... Jd pas dulu pulang kerja *saya baru resign 7 bukan yg lalu* Setiap mau tidur saya selalu baca surat disebelah dy...
Krn *jujur* utk anak saya bacaan ibunya lebih mengena dibanding murotal oleh orang lain...Krn disitu ada interaksi…

Berikut sharing dari Mbak Fathiya .
Bismillah..ikutan berbagi pengalaman membersamai anak. 

Sulung saya akan genap berusia 7 tahun di bulan ini. Sejak awal, yang saya dan suami jalankan adalah menanamkan kecintaan terhadap Al-Quran. Memulai dari kami orangtuanya terutama yang lebih rajin ya suami. Sering2 murojaah hafalan dekat2 si sulung sejak dalam kandungan. Suami mmng sudah mutqin 30 juz sejak muda jadi lbh kompeten. Saya ya sebisa mungkin dalam berinteraksi dgn Al-Quran di dekat anak2. Biar dapat dulu feelnya.

Sempat anak saya bisa menghafal bbrp ayat di luar juz 30 karena seringnya memutar acara Hafiz Indonesia. Itu di usia 2-3 tahun. 
Sejak masuk PAUD sudah mulai bergeser feelnya. Dia tertarik ingin bisa membaca Al-Quran. Jadilah saya dampingi belajar dari Yanbua jilid pemula smpai bisa mmbc mushaf Al-Quran sndr sebelum usianya genap 6 tahun. 
Adapun hafalannya mengalir saja. Awalny tidak urut. Juz 30 dr depan, lalu pindah dr blkng k depan. Saat ini kurang bbrp surat panjang lagi utk juz 30.

Metodenya talqin berulang ktika blm bisa bc Al-Quran. Ktika sudah bisa, talqin berulang dengan buka tutup mushaf. Masalag tahfiz sudah dihandel Abinya. Agar semangat dan makin melekat, Abinya juga sering menceritakan kandungan makna surat yg dihafalkan. 
Kalau saya bagian megang setoran baca Al-Qurannya. Alhamdulillah ini sudah akan selesai juz 15. 
Kami tidak patok target ketat. Intinya anak semangat dan seneng ngaji aja. Nnti nyetrum semua. 
Oh ya, yg saya rasakan nih klu saya sbg Ibu lagi gak bagus semangat murojaah atau memperbaiki hafalan, kurang bngt interaksinya sm Al-Quran kok otomatis dia juga begitu. Maka saya berkaca dulu sblm mngukur progress anak.

Suami saya bilang, Menghafal Al-Quran itu sama dengan Belajar Al-Quran terus menerus. Tidak berhenti hingga akhir hayat. 
Awalnya mmbaca, lalu menghafal lalu berusaha blajar ilmu2 yg terkait dengn Al-Quran agar makin paham. Tentu sj klu sdh makin paham akan makin terarah utk mengamalkan. Intinya proses seumur hidup gitu. Hrus terus ditingkatkan. 
Jadi kami orangtua hadir, mmberi contoh, dan wajib memperkuat iman dan taqwa. Nah ini kan pekerjaan yang gak mudah, maka hrs bersama sama saling mngingtkn dan menasehati. 

Demikian berbagi pnglmn dr saya. Mhon doanya untuk kami yg masih belajar.

Mbak Fathiya menamatkan setoran hafalan 30 juz sambil kuliah di jogja, 4,5 tahun. memotivasi diri dengan mengembaliak ke niat awal menghafal.

Mbak Resti Utami berbagi : Kalau kami sedikit berbagi membersamai albie dalam menghafal alquran sama metode murojaah diulang-ulang,  tambah hafalan ayat baru 10x diulang dibaca alqurannya, terus tutup alquran diulang 10x, dilanjut diulang dari ayat 1. Untuk tambah ayat biasanya bada shubuh,  untuk setor biasanya bada maghrib. 

Biasanya untuk murojaah kita pakai metode bermain bersama,  karena albie type anak linguistik ada kineatetiknya juga, kita bermain sesuai dengan permainan albie, misal main kartu gambaran,  siapa yang kalah maka wajib murojaah, suratnya kita yang tentuin, ato gimana albie maunya mau murojaah surat apa. 
Sebagai ortu disini kita kerjasama,  dan masih sama-sama belajar membersamai sulung kami.  

Teman-teman biasa lihat di blog  http://albiethar.blogspot.com 

Saya pernah dokumentasikan menghafal saat bermain robot-robotan, robotnya suruh hafalan tapi gantian, suranya suara albie. Kisaran usia albie 4th. 

Tambahan lagi untuk murojaah juga kita bertiga sambung ayat, usia tk alhamdulillah juz 30, tp skr di sdit diulang lagi,  soalnya di tk albie hanya menghafal tanpa melihat alquran, sering didengarkan murottal, nah untuk sekarang saya lebih menekankan kepada tajwidnya, panjang pendeknya, karena sedikit-sedikit sudah bisa membaca alquran dengan benar, usianya sekarang 7th. Alhamdulillah pernah juara 2 sekecamatan tahfidz dan tahsin di tk. Yang melatih tahsinnya gurunya.
Sedikit cerita kami Mudah-mudah bermanfaat.

[2/2 21.18] +62 856-2186-536: Berbinar-binar sekali masuk keluarga pecinta Al-Qur'an.. Saling Menambah semangat kita utk menambah keimanan...MasyaAllah

Mbak IIs: Masyaallah.. 
Izinkan kami mengambil ilnu dari pengalaman teman²...

Adakah tips bagi kami orang tua yang baru akan memulai belajar menghafal dan mengkaji al quran? Dan belum bermodal apapun.

Anak sulung kami juga 7 tahun, karena keterbatasan ilmu kami, maka si sulung kami sekolahkan di sd it tahfidzul quran. Sejujurnya kami orang tualah yang banyak belajar dari anak-anak.

Pernah kakak ngajak bermain sambung ayat, ibu tak boleh pegang Al Quran, tak ada toleransi bagi ibu meski ibu belum hafal. Jika salah maka harus berdiri, sampai benar baru boleh duduk kembali. 

Ika Farikhoh selanjtnya sharing, saya membersamai 2 anak yg belajar tahfidz di sekolah tahfidz. Kakak (9th) dan Teteh  (5th). 

sekolah tahfidznya dg metode tabarok. lebih banyak menggunakan audio dan visual. kalau untuk level 3 keatas audio sangat dominan.

alhamdulillah kakak dan  teteh sekarang sudah masuk juz 5. Teteh belajar tahfidz dari umur 3 th, jadi sdh 2 th  mengikuti kelas tahfidz ini. kl kakak baru 1,5th. tapi sekarang mereka satu kelas , dengan kualitas hafalan yg berbeda, karena si teteh ini juga ada huruf yg dia belum sempurna mengucapkan.

dengan ikut kelas tabarok ini , kami sangat terbantu, karena di rumah kami hanya menemani murojaah dan tikror. menghafalnya lebih banyak di kelas.

hanya saja yg masih jadi PR besar kami, menumbuhkan kemandirian ananda untuk mau murojaah dalam jumlah yg cukup banyak tiap harinya.



karena murojaah nya sedikit, maka hafalan yg telah lalu banyak yg lupa....🙈🙈

Een Laelah : Mau sharing juga tentang proses menghafal Qur'an. Sebenarnya awal proses menghafal sudah cukup lama diawali saat masuk lembaga tahfizh, disitu saya merasakan betul kita lebih disiplin dalam menyetorkan Hafalan sesuai target di kelas kita, namun ternyata saat itu ada satu hal penting yang terlupakan yaitu murojaah.

Akhirnya Hafalan  saya tidak begitu mutqin meski sdh memasuki 4 juz, faktor lainnya karena saya sempat berganti ganti tempat belajar dan qodarullah selama proses menghafal saya melewati 4 kali kehamilan. Sempat down rasanya... Namun tahun 2019 saya mencoba bangkit kembali. Sambil berihtiar mencari guru tahfizh yang dekat dengan rumah karena kondisi saya sekarang tdk memungkinkan untuk keluar rumah di hari ahad karena Senin-sabtu bekerja di ranah publik.

Alhamdulillah Allah pertemukan saya dengan komunitas Sobat Quran sehingga saya bisa melakukan ziyadah dan murojaah secara kontinyu meski lewat online. Sambil terus berihtiar mencari guru tahfizh yang bisa langsung bertatap muka. Doakan ya sahabat agar saya dan sahabat semua bisa istiqomah..

Maaf bukan promosi, awalnya saya subscribe channel nya, lalu ada follow up gabung ke WAG, alhamdulillah sangat membantu para pemula seperti saya yg belum menemukan partner yang bisa menerima Setoran Hafalan setiap hari

Bu KK : Nama Keluarga : Pecinta Al-Qur'an

Buah : 
-ilmu 3T+1M >> teknis membersamai anak auditory
-metode belajar tajwid dengan talaqqi langsung kepada seorang guru
-metode talqin berulang ketika belum bisa baca Al-Qur'an
-metode Talqin dengan buka tutup mushaf ketika sudah bisa membaca Al-Qur'an
-metode flashcard&permainan pengenalan huruf hijaiyah bagi anak linguistik-kinestetik
-berkomunitas untuk memupuk semangat menghafal
-mendengarkan murotal untuk pembiasaan & mempermudah hafalan
-metode Dirosa Lanjutan

[2/2 21.46] +62 856-2186-536: Iya... MasyaAllah.... Kudu nangis trnyta saya banyak lalai di usia lampau...dan baru tertatih2 belajar sekarang.. Bismillahirrahmanirrahim

Rifni Puspita : Izin sharing juga yah. Kalo saya ikut kelas di rumah qur'an dekat rumah. Sebelum bisa masuk ke tahfizh harus meniti tangga dulu dari kelas tahsin, karena yg berhak masuk tahfizh yg sudah benar dan baik makhrajnya. Sekarang sy masih di tahsin level 4. Masih ada level 5 dan level talaqqi sebelum masuk ke tahfizh. Masih jauh perjalanannya 🤗

Venny: Dengan buku ap mbk? 
Kemarin saat nyari sekolah keponakan..saat bertanya ngaji pake metode apa.. 
Saya jwb pake Iqro dan tartil... Qodarullah langsung di tolak sm skolahnya. Hehehe... Katany hanya menerima dengan metode tilawati...
Saya yang masih baru belum paham ad berapa saja metode untuk anak... Dan apa perbedaan metode2 tersebut

Anda : Mau sharing juga tentang metode Mulazamah tahsin yang saya ikuti, Mulazamah sudah dikenal sejak zaman Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam. Secara harfiah, mulazamah bisa diartikan menetap dan tidak meninggalkan.

Istilah ini kemudian dialamatkan pada metode pendidikan non-formal, dimana para santri menetapi dan tinggal bersama gurunya dalam rangka mempelajari suatu ilmu. tapi karena pesertanya ibu-ibu berkeluarga semua, jadi g mungkin  ikut-ikutan mondok jadi pertemuannya 2x sepekan, jadi metode Mulazamah ini sang guru akan mendampingi muridnya cara belajarnya pun berhadapan langsung dengan guru _talaqqi_ , bermulazamah tidak mempunyai target waktu, jika murid belum selesai satu pembahasan maka tidak akan berpindah ke pembahasan lain. Selain mempelajari tahsin , murid-murid juga mempelajari adab pembawa AlQuran.

Rifni Puspita : Saya pernah belajar 2 metode tahsin: bil qolam dan utsmani dan di rumah anak saya belajar pake Iqro. Kalo saya bandingin sebenarnya ilmunya sama ya, cuma urutan belajarnya aja yg berbeda. Kalo metode utsmani mushaf yg digunakan yg standar madinah.

Camila Noor : saya juga belajar menggunakan metode ustmani. Alhamdulillah Masya Allah sy belajar dengan guru bersanad yaitu ustadzah ririn, atau yang biasa d panggil umi alma. pertama masuk untuk mengikuti kajian ini, kami harus mengikuti test, biasanya testnya, membaca Al fatihah, test tulis surat2 pendek dan test tajwid. Setelah itu baru d kelompokan kelas2 nya, ada kelas talaqi ( yg bacaannya masih awal, panjang pendeknya blm konsisten, makhraj hurufnya blm bagus dll ) lalu pra tahsin, dan  tahsin. 

Alhamdulillah dg belajar langsung dengan ustadzah,  bacaan Al qur'an dan hapalan kita ada yg mengkoreksi, jadi kita tahu kesalahan kita dimana, jd bs memperbaikinya.

Lowita F : Kalau dari pengalaman saya, untuk meningkatkan interaksi dengan Al Quran, memang harus dimulai dari *Niat* dalam diri.. sekalinya lupa dengan niat, jadi buat ga fokus gt..😧

Kemudian sebisa mungkin *mencari lembaga quran* yang bisa diikuti. Karena belajar quran memang harus dengan guru bertatap muka langsung. Karena saya domisilinya sering pindah2 jadi sering pindah2 tempat mengaji juga😁.
Nah baru2 ini ikut di salah satu lembaga yang ada 5 tahap kelasnya, yaitu: kelas Hijaiyah, Tahsin 1, Tahsin 2, Tahfidz 1, Tahfidz 2.
Sebelum memulai kelas tahfidz, harus mengikuti kelas *tahsin* dulu, jadi memang harus benar2 memperbaiki dan memperbagus bacaan Al Qurannya agar saat menghafal sudah sesuai dengan kaidah yang benar. Saya masih di tahap kelas tahsin 2, di sini ditalaqqi dan langsung dikoreksi bacaan yang salah oleh Guru.

Dahulu kala, sebelum mendapatkan lembaga quran untuk belajar langsung dengan guru, karena belum bisa membaca dengan baik dan benar, saya belajar sendiri di rumah. 
Pernah mengikuti Dauroh Quran, dikasi buku2nya. Nah dari buku2 itulah saya belajar tahsin. Selain itu juga mengikuti pembelajaran tahsin di youtube, banyak bertebaran Ustadz/ah yang menyediakan pembahasan tahsin. Tinggal diikuti dan dipelajari di waktu khusus.
Nah, untuk memperlancar bacaan Qurannya, harus *ditarget untuk konsisten tilawah* setiap harinya, 1/2 - 1 juz. Dengan begitu akan terbiasa berinteraksi dengan Al Quran. 

Untuk *menghafal*, karena saya ikut di suatu kelompok mentoring yang ada tugas menghafal gitu, jadi semangat buat menghafal karena ada temannya😁, jadi ada yang menerima setoran hafalan kita dan mengoreksi.

Untuk proses *menambah hafalannya di rumah*, saya menyiapkan waktu khusus untuk menghafal, mengulang2 membaca ayat yang dihafalkan kurleb 15x, setelah itu dihafalkan tanpa liat diulang2 15x, kemudian sambung ayat yang sudah dihafal sebelumnya.
Nah di luar waktu itu karena aktivitas banyak di rumah, jadi sering2 *putar murottal* surat yang dihafal biar familiar dengan ayat2nya. Kemudian malam hari, saling setor dan koreksi bersama suami, kemudian setelahnya *murojaah*.
Poin pentingnya adalah *konsisten murojaah* ini yang masih jadi PR, banyak ilangnya😷.

Semoga Allah selalu bimbing langkah kita untuk menjadi orang2 yang dekat dengan Al Quran. Aamiin Yaa Robbal'aalamiin.
------------------

Tanah Mati, 10 Februari 2020
Betty Hafidzoh, aamiin Ya Allah


Credit pic. Mulyani

Comments

Popular posts from this blog

CIRCLE BERNAS #1

REVIEW JOURNAL #7 ApresiAKSI

TEAM BUILDING