WISUDA SELEH

My dream comes true! Alhamdulillah wa syukrulillah keinginan untuk wisuda seleh dari jabatan Koordinator Ibu Profesional akhirnya teruwujud. Bersamaan dengan wisuda Matrikulasi Ibu Profesional batch #3 IIP Payakumbuh-Lima Puluh Kota, hari Ahad tanggal 16 Mei 2017. Wisuda seleh adalah meletakkan jabatan dengan suka rela tanpa paksaan, tidak dicopot apalagi dipecat dengan high energy ending.


Rekomendasi yang kuajukan khusus kepada Bu Septi sebagai founder Institut Ibu Profesional  untuk ni Putri Kunanti diterima. Dedikasi ni Putri sangat dapat dipercaya, cintanya pada IIP sudah nyata. Aku boleh merasa lega dan berbahagia. Beliau sosok partner ibu profesional yang kuidamkan. Datang kuliah selalu on time, tegas dan cekatan dalam berbuat, dan tidak suka menunda untuk sesuatu yang bisa dikerjakan segera. Walau sering curhat merasa tidak mampu but, beliau hanya butuh penguatan dan support saja plus jempol demi jempol,( hahay…ini rahasia fasil lho!).

Demikian juga dengan teman teman pengurus lainnya, Yusrika Syarif, Risni, Alisa Gumala yang selalu “repot” dengan berbagai urusan komunitas yang semakin tumbuh membesar. Group WA yang beranak pinak. Sembari menggandeng anak dan keluarga yang harus dapat porsi nomor satu. Wuah …teman teman betul betul keren!

Hal yang sama untuk para sahabat dunia sunyiku yang tak bisa disebutkan satu persatu. Yang selalu mendukung setiap aktifitas dan kegiatan yang diadakan. Menjadi tim penting yang tanpa mereka semuanya tak kan sukses "sesuatu" digelar.

Dengan wisuda seleh bukan berarti aku berhenti belajar di IIP, akan tetapi dari awal, sekarang, dan selanjutnya insyaallah aku mengambil peran sebagai fasilitator yang belajar berdampingan dengan teman teman. Belajar bersama dan bersama belajar sembari terus berbagi dan melayani. Tersebab dengan berbagi dan melayanilah sesungguhnya aku terus belajar dan tertantang untuk terus meningkatkan kualitas diri sebagai pribadi, istri, ibu dan bagian dari anggota masyarakat. Ini sesuai dengan motoku "khairunnas anfa'uhum linnas" (sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat buat orang lain). Melaksanakan misi sebagai khalifah, imaroh dan imamah dalam kerangka beribadah pada Sang Khalik.

Sebagai fasilitator yang belajar dan berproses bersama dengan teman-teman, aku justru banyak memetik hikmah. Lebih kurang berlangkah sama dengan melatih kemandirian pada anak. Mendelegasikan apa yang bisa didelegasikan. Tugas fasilitator adalah menfasilitasi, memberikan ruang dan kesempatan buat teman teman untuk maju dan berkembang. Berlatih bersama, memberi kepercayaan, mengapresiasi dengan tulus tanpa keliru mencela. Terus berputar tingkatkan lagi, berlatih lagi, percayakan lagi, apresiasi lagi, sampai kemadirian tertata, regenerasi tercipta.

Wallahu a’lam 

Tanah Mati, 20 Desember 2017

Comments

Popular posts from this blog

CIRCLE BERNAS #1

REVIEW JOURNAL #7 ApresiAKSI

TEAM BUILDING