SUKA dan BISA : UJI KOMITMEN (1)

#ONE WEEK ONE SHARING

Baru saja selesai kutulis sebuah komitmen di METAMORFOSIS , langsung ujian dan tantangan pertama datang. Dihadapkan pada dua pilihan yang keduanya adalah tanggung jawab yang mesti dipertanggungjawabkan.


Hari Sabtu adalah hari yang sudah disepakati, "Family Gathering PG-TK An Nahl berupa Kunjungan Edukasi. Still in topic Tour de Talents ke Danau dan Kebun Binatang Kandis, mengunjungi Kota Tua dan bekas lokasi tambang Batubara, dan berenang di Water Boom Muaro Kalaban. Semuanya berlokasi di Sawah Lunto.

Ada 176 peserta yang ikut, yang menurut rencana akan berangkat dengan 3 bus pariwisata, satu bus sekolah dan beberapa mobil pribadi, They are still under my resposibility. Malam Jumat Rohim sakit, panas tinggi dan muntah-muntah. Malam Sabtu masih dengan kondisi yang sama. Pagi Sabtu Rohim masih panas, loyo dan lemes. Tak mungkin rasanya diajak dan tak mungkin juga ditinggal.

Dulu waktu masih sekolahan dalam pelajaran PMP dan P4 ada poin tentang Hak dan Kewajiban, "Dahulukan kepentingan umum dari kepentingan pribadi." Pelajaran itu begitu melekat dimemori. Puluhan tahun lamanya. "So, bagaimana nih? Anak sendiri (sama dengan kepentingan pribadi). Murid-murid, orang tua dan walimurid (sama dengan kepentingan umum) begitukah?

Setelah kuliah di Institut Ibu Profesional, belajar tentang parenting, pendidikan anak dan keluarga, dan mulai sharing dengan teman-teman di komunitas dan berbagai forum parenting, point of viewku jadi sedikit berbeda. Sekarang anak dan keluarga first. Siapa yang akan merawatnya sakit kalau bukan ibunya? Bisakah digantikan orang lain? Anak sendiri adalah tanggung jawab pribadi yang akan dipertanggung jawabkan kelak dikemudian hari dihadapan Alllah Ta'ala.

Adapun kegiatan parenting, family gathering PG-TK An Nahl bisa dihandle para bunda guru berserta pengurus FORSWA (Forum Silaturrahiim Walimurid An Nahl) yang luar biasa hebat! Aku harus berani memberi kepercayaan. Bukankah selama ini proses kaderisasi juga terus dilakukan? So, no problem sebenarnya, kecuali was was dan kekhawatiran saja. Kondisinya lebih kurang sama dengan fardhu ain dan fardhu kifayah. Wallahua'lam.


#ODOPfor99days#day36


Comments

Popular posts from this blog

CIRCLE BERNAS #1

REVIEW JOURNAL #7 ApresiAKSI

TEAM BUILDING