KOMUNIKASI PRODUKTIF

AyBun, salah satu tugas kita sebagai orang tua dari anak-anak kita adalah membangun peradaban. Peradaban yang paling utama sekali adalah peradaban dalam keluarga, dan dari keluarga nanti diharapkan dapat menyebar ke masyarakat.

Untuk membangun peradaban dalam keluarga adakalanya kita butuh bantuan orang lain, misalnya saja sekolah. Nah, ketika memilih sekolah pilihlah sekolah yang sesuai dengan visi dan misi keluarga kita agar proses pembangunan peradaban yang kita inginkan tercapai.

Salah satu pilar penting dalam pembangunan peradaban itu adalah "Komunikasi Produktif".  AyBun, mari kita telusuri satu persatu sembari menjawab latihan pertanyaan ringannya yach!


1. Mungkin diantara kita sering mengabaikan pentingnya "bahasa ibu/mother tounge, dalam pendidikan anak usia dini. Entah mengapa kita sering terjebak dengan penjejalan aspek kognitif seperti calistung, bahasa asing, juga pelajaran kognitif lainnya yang belum pada waktunya pada anak usia dini.
    Bahasa ibu adalah bahasa dimana ayah ibunya sangat fasih dan baik dalam       mengekspresikan fikiran dan persaan baik verbal maupun nonverbal melalui       suatu bahasa.
Salah satu unsur penting dalam bahasa ibu adalah melatih komunikasi. Komunikasi yang tepat adalah komunikasi produktif. Semakin digunakan akan semakin membangun karakter anak yang kuat.

Latihan : Silakan membuat kalimat negatif yang sering kita ucapkan pada anak                 menjadi kalimat positif.

2. Biasanya kesulitan kita, disamping membiasakan berkomunikasi produktif ke anak, kita juga kesulitan membiasakan komunikasi produktif ke pasangan. Why?? Sebab komunikasi kita dengan pasangan berdampak terhadap komunikasi kita dengan anak. Komunikasi yang buruk terhadap pasangan berdampak komunikasi yang buruk terhadap anak. Biasanya anak yang bermasalah bisa ditebak orang tunya juga bermasalah.

Oleh karena itu penting bagi kita memperbaiki dulu komunikasi dengan pasangan agar komunikasi dengan anak dan anggota keluarga yang lain termasuk juga sekolah menjadi produktif.

Apabila pasangan kita bergaya belajar 
auditory --- biasanya lebih menyukai bahasa cinta yang bisa didengar.
kinestetik-- lebih suka bahasa cinta yang bisa disentuh
visual ----- lebih suka bahasa cinta yang bisa dilihat

Latihan : 

  • Sekarang coba deteksi gaya belajar aybun dan pasangan termasuk             yang mana?
  • Silakan aybun belajar membuat bahasa cinta untuk pasangan, sesuai         dengan tipenya! :)
  • MasyaAllah!!! Kalau aybun senang mengungkapkan bahasa cinta               seperti ini, insyaAllah akan menggerakkan hati pasangan untuk                 melakukan hal yang sama.
  • Andai suamiatau istri paham tentang kita, sebenarnya aaybun paling suka diberikan bahasa cinta seperti apa, sih? yuuk maree...
3. Bahasa tubuh + bahasa lisan atau tulisan harus CLEAR & CLARIFY
Permasalahannya apakah suami/istri kita sudah menerima massage bahasa cinta lewat bahasa tubuh kita secara clear? Apakah kita sebagai istri/suami pernah meng "clarify" hal tersebut?

4. Biasanya komunikasi menjadi tidak produktif karena kita masih memegang "ego" tinggi kita; lihat hal ini " Seharusnya Uda paham dengan kondisiku!"  atau "Seharusnya kakak tahu dan paham perasaan mama."

"Pahami pasangan dan anak dulu baru baru kita akan mendapatkan apa yang seharusnya kita dapatkan"

Prinsipnya YOU win I win, bukan I win YOU win.
Ingat "U" dulu baru "I"...Lepaskan ego!!!




                                                                       Disarikan dari kulwap metode baru IIP, 
                                                                       dan sudah disampaikan ulang oleh penulis 
                                                                       diberbagai forum parenting.



















Comments

Popular posts from this blog

CIRCLE BERNAS #1

REVIEW JOURNAL #7 ApresiAKSI

TEAM BUILDING