KLASIFIKASI


Minggu yang lalu Bu Wit menceritakan pada saya perihal putri kembarnya, Zahra, yang baru berusia 7 tahun, sudah piawai sekali melipat dan menyusun pakaian. Ia dapat melipat dengan rapi, lalu menyusun dan mengelompokkan dengan teratur antara baju, rok, celana, celana dalam, kaos dalam,jilbab dan sebagainya. Ia juga mengelompokkan antara pakaiannya sendiri dengan pakaian Zahri, saudara kembarnya.

 Hal ini tentu akan memudahkannya mengambil pakaian yang dibutuhkan dalam waktu singkat. Bukan malah sebaliknya kalau lemari pakaian tidak ditata sedemiakian rupa, maka tatkala terdesak ingin mengambil kaos kaki yang terambil malah jilbab, atau saat ingin mengambil kaos dalam yang terambil malah rok.
Ya, begitulah seharusnya anak-anak dididik untuk mengelompokkan dan mengkasifikasikan segala sesuatunya mulai dari usia dini. Karena kemampuan mengklasifikasi tidak tumbuh begitu saja, namun perlu dilatih bahkan sejak masih bayi. latihan klasifikasi di usia dini bisa dilakukan dengan menyusun balok-balok yang sejenis, meronce, mengelompokkan warna, membereskan mainan sesuai jenis, ukuran, bentuk dan warna. Latihan klasifikasi juga bisa dilakukan dalam kegiatan sehari-hari seperti meletakkan benda pada tempatnya.
Jika anak sudah terampil mengklasifikasikan benda kongkret maka ia akan mampu mengkalsifikasikan hal yang abstrak. Kelak kala dewasa ia akan mampu mengklasifikasi banyak hal seperti memisahkan masalah pribadi, keluarga dan kantor. Memisahkan mana uang pribadi dan mana yang uang kantor atau uang negara. Salah satu penyebab maraknya korupsi di bumi pertiwi ini adalah karena rendahnya daya klasifikasi. Ajaran agama juga menuntut kemampuan klasifikasi seperti memisahkan mana yang haq dan yang bathil, mana yang halal dan yang haram, mana perintahNya dan laranganNya. Wallahu a'lam bisshowaab.
Tanah Mati, 25 Mei 2011

Comments

Popular posts from this blog

CIRCLE BERNAS #1

REVIEW JOURNAL #7 ApresiAKSI

TEAM BUILDING