EMAK KETINGGALAN
Subhanallah, great!! ternyata tak
perlu menunggu lama putriku Aisyah (11th) melahap juga buku-buku fiqh yang
sedang kubaca, karena naruhnya di tempat yang mudah diraih (alias disembarang
tempat he he)
Buku-buku yang dulu kubaca saat jadi
mahasiswa, pelan tapi pasti satu persatu mulai disapu dan dilahap Aisyah (11
th). Aku yang terlambat atau Aisyah yang terlalu cepat ya?
Aku pernah mengeluhkan pada ayahnya anak-anak, tentang Aisyah dan Fathimah, dua putri kami, yang kecanduan. Mereka kecanduan membaca novel, cerita, majalah, komik dan sejenisnya. Namun, ayahnya bilang, “Sabar saja, tak akan selamanya begitu, pasti bacaannya akan terus berevolusi sesuai dengan umur, tingkat perkembangan jiwa, dan kebutuhannya.” “Ya, benar juga” batinku. Aku coba mengingat-ingat memori lama, betapa bacaanku juga terus berevolusi, sesuai dengan berlalunya waktu. Diambang usia 40 th, bacaan baru berevolusi lagi ke materi fiqh. Terlambat banget ya! Aisyah maju bahkan lebih dari 20 tahun, dibanding emaknya.
Aku pernah mengeluhkan pada ayahnya anak-anak, tentang Aisyah dan Fathimah, dua putri kami, yang kecanduan. Mereka kecanduan membaca novel, cerita, majalah, komik dan sejenisnya. Namun, ayahnya bilang, “Sabar saja, tak akan selamanya begitu, pasti bacaannya akan terus berevolusi sesuai dengan umur, tingkat perkembangan jiwa, dan kebutuhannya.” “Ya, benar juga” batinku. Aku coba mengingat-ingat memori lama, betapa bacaanku juga terus berevolusi, sesuai dengan berlalunya waktu. Diambang usia 40 th, bacaan baru berevolusi lagi ke materi fiqh. Terlambat banget ya! Aisyah maju bahkan lebih dari 20 tahun, dibanding emaknya.
Tanah Mati 19 Januari 2014
Comments
Post a Comment