KISAH RAMADHAN (2)
Satu Lagi kisah tentang my kids Ramadhan yang
spektakuler untukku. Inilah hadiah dari mereka untukku. Walaupun mereka tak
pernah menyebutkannya itu hadiah tapi bagiku itu adalah hadiah.
Anak-anakku suka sekali membaca, salah satu bacaan faforit
mereka adalah majalah Bobo. Walaupun tak berlangganan, tapi hampir setiap
minggu mereka mesti beli majalah Bobo baru. Selain itu mereka juga suka membeli
Bobo second handed, ngumpulin Bobo lama harta karun dari ayahnya, tek Rita adik
ayah, atau tek Titin sepupu ummi.
Beberapa bulan belakangan mereka mulai kenal denga
Bobo on line. Mereka begitu terlena dengan itu. Katanya izin mengetik, tapi
sering “ketangkep” baca Bobo. Aku khawatir sekali mereka jatuh kepada laghwi.
Sebenarnya aku ingin juga mereka membaca majalah yang lebih Islami atau yang
banyak unsur pelajarannya menurut versiku seperti Aku Anak Sholeh, atau Trubus
Kids atau yang lainnya. Setelah membaca cerita
Bobo ada pula forum disqusnya di klinik cerita Bobo on line, mereka
semakin larut. Sedangkan aku emaknya semakin galau…. hiks.
Pulang dari Fesper di
Salatiga Fathimah si tengah sudah bikin blog. http://fathimacuteeblog.blogspot.com dan http://fathimahelhafidzoh.wordpress.com. Dia mulai aktif di blognya
dan suka juga buka blog dari teman-teman disqusnya di Bobo on line. Empat bulan
sudah Fathimah asyik dengan blognya. Si sulung Aisyah akhirnya tertarik juga.
Dia bikin juga blog sendiri. http://aisyablogie.blogspot.com Menulis,
mendandani dan mempercantik tampilannya. Ada banyak istilah ngeblog yang tak
kupahami, tapi mereka menggunakannya. Mereka sering gonta-ganti skins, make
c-box, segment, hiatus, dan seterusnya. Mereka belajar otodidak….Subhanallah
#emakselaluketinggalan#
Dasar pikiran emak yang gak
jauh kedepan dan suka tulalit yach. Emak pernah galau dan khawatir. Padahal
mereka mulai belajar dari disqus Bobo yang emak sering larang itu. Emak sering
tidak tau dari mana anak-anak akan mulai belajar hal baru. Kerapkali emak
merasa suatu hal itu baik tapi anak-anak tak suka, atau sebaliknya emak merasa
suatu hal itu tidak baik tapi anak-anak belajar banyak darinya.
Dulu pernah kusarankan
(tepatnya kusuruh) dan mau kudaftarin webinar ngeblognya mbak Mira Julia. Tapi
mereka ga’ mau. Mungkin karena belum waktunya, yach. So…. Biarkan keinginan
belajar itu tumbuh from the bottom of their heart, and just wait…. Mereka akan
melesat tinggi jauh dari perkiraan emak. Yang penting emak beri rangsangan dan
space buat mereka untuk belajar dan berkarya.
Anak-anak sudah tahu kalau
emak sudah punya http://baiti-madrosati.blogspot.com model jadulnya. Lebih dari
4 tahun blog itu tetap aja jadul. Akhirnya merekalah yang mendandani. Emak yang
belajar dari anak-anak. So siapa bilang emak yang mesti selalu jadi guru? Emak
harus bisa menguasai banyak hal? Justru malah emak yang sering belajar dari
anak-anak.***
Tanah
Mati, 26 Juli 2014
Comments
Post a Comment