TEACHER OF THE YEAR
TEACHER OF THE YEAR 2011
Semenjak
kecil saya telah bercita-cita menjadi seorang guru, saya tidak pernah berobah
fikiran untuk memilih profesi lain bahkan sampai saya remaja, dan sampai saya
tamat SMA. Oleh karena itu saya memilih IKIP untuk melanjutkan study saya. Saya
sudah mulai menjadi pengajar dan pendidik semenjak duduk di bangku SMA, artinya
sampai sekarang saya sudah berkecimpung didunia pendidikan selama lebih kurang
21 tahun. Mengajar sudah menjadi nyanyian merdu kehidupan saya, tidak peduli
walau sampai sekarang saya masih menjadi tenaga honorer. Karir saya mengajar
mulai dari tingkat Perguruan Tinggi, SMA,SMP, dan SD sampai tingkat pra
sekolah. Ada beberapa alasan kuat yang lain kenapa saya layak menjadi teacher of
the year.
Pertama,
lima tahun belakangan saya sudah “berkecimpung”
dan terlibat langsung sebagai penyelenggara dan pendidik anak usia dini. Saya
langsung jatuh cinta dan “I totally
face it”. Berawal dari hunting peserta didik door to door, waktu
itu masih berburu dengan sepeda butut yang saya beli second handed, maka
terkumpullah peserta didik sebanyak 12 orang. Tanggal 17 Juli 2007, dengan
dibantu dua orang pendidik pertemuan perdana untuk aktifitas pendidikan secara
resmi dimulai. Selang dua minggu peserta
didik mulai bertambah dan sudah berjumlah 33 orang. Di daerah tempat saya
tinggal ini sebenarnya banyak terdapat anak usia dini yang membutuhkan layanan
pra sekolah. Mereka banyak berasal dari keluarga prasejahtera, seperti petani,
buruh dan karyawan kandang ayam, sehingga mereka tidak mempunyai biaya untuk
menyekolahkan anaknya.
Kedua,
karena alasan tersebut, dilengkapi dengan kecintaan saya pada dunia pendidikan,
keinginan untuk berbagi dan keinginan untuk menebar manfaat serta adanya
kepercayaan masyarakat, maka saya membidani kelahiran PAUD An Nahl, begitu
namanya. An Nahl yang berarti lebah, adalah
makhluk ciptaan Allah yang menghasilkan madu, yang mempunyai banyak
khasiat, dan merupakan obat dari segala macam penyakit. Lebah dimanapun ia hinggap
dan bersarang tidak pernah mengganggu dan merusak lingkungan sekitarnya,
merupakan team work yang hebat, bekerja dengan rajin, sungguh-sungguh sesuai
dengan fungsi dan tugasnya masing-masing. Diharapkan, anak-anak ibarat sang
lebah yang menghasilkan madu yang selalu menebar manfaat bagi orang tua
khususnya, masyarakat, negara, agama, dan umat manusia umumnya.
Ketiga,
PAUD An Nahl menerapkan Kurikulum Holistik Berbasis Karakter. Pendidikan dengan
mengembangkan seluruh aspek kecerdasan anak berdasarkan potensinya
masing-masing, dan menekankan pendidikan karakter atau akhlak, dan sekaligus
juga diintegrasikan dengan nilai-nilai agama. Selain Bahasa Indonesia,
anak-anak juga dibiasakan mendengar dan menggunakan bahasa asing seperti Bahasa
Inggris dan Bahasa Arab.
Keempat,
Sementara sosialisasi terus berjalan, walau hanya dari mulut ke mulut, saya terus berbenah meningkatkan kualitas
diri untuk selalu membaca, belajar, ikut seminar, workshop, dan pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan
Pendidikan Anak Usia Dini. Saya membaca artikel-artikel, buku-buku, modul dan apa saja yang menambah pengetahuan
tentang PAUD.
Kelima, Saya selalu berburu buku-buku
tentag pendidikan dan pengajaran, terutama untuk anak usia dini di toko buku
Gramedia di kota Padang, di Sari Anggrek Bukit Tinggi,atau di pasar loak di
Payakumbuh. Karena jarak yang lumayan jauh dan keharusan menabung terlebih
dahulu sebelum bisa belanja buku, membuat saya hanya bisa berkunjung kesana
sekali enam bulan.
Itu
sebelum saya kenal dengan Pak Roza Handri distributor Erlangga untuk daerah
Payakumbuh. Setelah saya mengenal Pak Roza, beliau rajin menyambangi saya di
Lembaga untuk memberikan katalog-katalog baru tentang buku-buku terbitan
Erlangga sembari menerima pesanan buku buku saya, dan mengantarkan majalah
Bravo.
Alhamdulillah
kami sekeluarga juga cinta buku. jadi hampir setiap bulan pasti belanja buku.
Kalau dirapel perenam bulan anggaran belanja buku diatas dua setengah juta rupiah, Jumlah itu
merupakan jumlah yang fantastis bagi saya mengingat saya hanya seorang pendidik
PAUD sukarela yang menerima gaji jauh dibawah nominal standar UMR yang
ditetapkan pemerintah.
Keenam,
dengan usaha yang telah dilakukan, dan pertolongan dari berbagai pihak yang tak
dapat dinafikan, disertai doa yang dipanjatkan sehingga berkat rahmat, karunia
serta izin Allah, kini (semenjak 2010) PAUD An Nahl telah menjadi PAUD
Percontohan, PAUD yang menjadi rujukan bagi lembaga-lembaga lain, tempat
bertanya dan belajar, mengadakan seminar dan pelatihan, serta tempat study banding
dan magang. Ini mempunyai dampak yang signifikan terutama bagi lembaga, sasaran
didik dan lingkungan masyarakat. Lembaga terus berbenah meningkatkan kualitas
dan terus memelihara kepercayaan masyarakat dalam mendidik anak-anak mereka.
Setiap tahun anak didik terus mengalami peningkatan dalam kuantitas sehingga
pembatasan jumlah penerimaan mesti dilakukan karena keterbatasan tempat. Anak
didik yang baru mendaftar terpaksa harus masuk daftar tunggu selama 4-6 bulan.
Para orang tua dan wali murid sudah mulai mendaftarkan anak-anak mereka diawal
semester genap untuk tahun ajaran berikutnya. seperti tahun ini pendaftaran
sudah ditutup tanggal 14 Februari 2011 untuk tahun ajaran 2011/2012, karena
sudah memenuhi kuota, yakni 80 orang. Padahal tidak ada promosi, atau
penyebaran brosur sama sekali kecuali informasi dari mulut ke mulut.
Ketujuh,
sebagian besar alumni PAUD An Nahl selalu menjadi pemuncak (meraih juara-juara)
dalam berbagai prestasi, di berbagai SD yang tersebar di kabupaten Lima Puluh
Kota, demikian yang dilaporkan para orang tua dan wali murid alumni. Masyarakat
sekitar juga beroleh manfaat karena anak-anak tamatan PAUD An Nahl lebih
berkarakter/berakhlak seperti mandiri, disiplin, bertanggung jawab, jujur,
hormat, santun,dermawan, kreatif, percaya diri dan sebagainya. Lebih unggul
dalam bidang agama seperti praktek berwudhuk, shalat, mengucapkan doa-doa dan
membaca Alqur'an. Lebih bisa dalam bidang akademik seperti, membaca, menulis
dan berhitung. Dan sering sudah ketahuan bakat dan potensi anak-anak prasekolah
tersebut seperti, unggul di bidang seni, atau kognitif, atau fisik motorik,
atau bahasa dan seterusnya.
Demikianlah
sedikit gambaran terhadap apa yang telah saya lakukan terhadap anak-anak
negeri tercinta ini. Saya sadar, tak ada
ada gading yang tak retak, saya banyak kekurangan, namun setidaknya "I have done my best" - saya telah
coba melakukan yang terbaik semampu saya. Saya masih harus terus berbenah,
meningkatkan kualitas diri, dan mesti terus belajar selamanya.
Tanah
Mati,10 Mei 2011
----------------------------
Faamma bini'mati robbika fa haddist. Alhamdulillah dengan tulisan ini saya berhak ikut audisi pemilihan teacher of the year untuk wilayah regional 1, Sumbar, Riau, Batam. Waktu itu beroleh peringkat 4 alias juara harapan I.
Comments
Post a Comment