SAMA
Kamis
9 Mei 2013, saat ulang tahun Aisyah si sulung, kami pergi ke toko buku Gramedia.
Anak-anak memilih sendiri buku-buku yang mereka sukai. Sedangkan saya memilih
buku Jamil Azzaini, “Tuhan Inilah
proposal hidupku”. Inilah buku yang tepat buat saya, karena walau uban sudah
tumbuh dikepala, namun sepertinya proposal hidup masih belum juga jelas.
Padahal untuk mengadakan acara yang sehari saja misalnya kita biasanya membuat
sebuah proposal yang jelas dan terstruktur. Lha ini hidup yang telah dilalui
dengan panjang dan pasti tak berapa lama lagi kan berakhir, belum juga menulis
proposal.
Setelah
saya baca bukunya, ternyata isinya parelel sekali dengan kuliah bu Septi di
Institut Ibu Profesional, tidak ada yang berbeda idenya, bahkan saling
mendukung atau Bu Septi mendapat ide dari pak jamil? Atau sebaliknya? Pak jamil
yang mendapat ide dari Bu septi, atau mungkin referensi bacaan, atau maha guru
keduanya sama. Ah terserahlah yang penting ini adalah ide yang bagus sekali untuk
segera diterapkan. Pak jamil menyebutnya proposal hidup, sedangkan bu septi
menamainya Vission Board.
Kemaren,
ketika browsing di internet, saya menemukan ternyata Mbak Mira Julia sudah
mengikuti trainningnya pak jamil “ wanna be a trainner” sepertinya seru sekali.
Ini juga merupakan salah satu mimpiku juga “ I wanna be a trainner too”.
Ternyata
ada beberapa ide dan mimpiku yang juga sama dengan mbak Lala (he...he sok
nyama-nyamain nih yee). Betapa tidak dulu, tahun 2004 saat kita pertama kali
mengenal homeschool, saya sudah mulai mengkliping artikel-artikel dari surat
kabar, majalah serta mengkoleksi buku-buku yang berhubungan dengan HS itu.
Kemudian tahun 2007 di zamannya mailing list, saya bertemu dengan mbak lala
sekeluarga di dunia virtual, di milis sekolah rumah yang beliau rintis. Mereka
praktisi sekolah rumah sama dengan kami sekeluarga yang juga memilih sekolah
rumah untuk pendidikan anak-anak.
Ketika
tiba zaman facebook jendela dunia sudah semakin dekat, pintu-pintunya hanya
kehendak, saya bergabung dengan Institut Ibu Profesional, ternyata mbak lala
juga ada disana.
Disaat
saya berkeinginan belajar dan sudah get
in touch dengan Jamil Azzaini lewat
buku-bukunya ternyata mbak Lala sudah
mengikuti trainningnya pak Jamil. Bukankah itu namanya seide?He he....
Tanah mati, 27 mei 2013
Comments
Post a Comment